Friday, 22 July 2016

PENGGUNAAN ENERGI PANAS DALAM PENGOBATAN

A.   PENGGUNAAN ENERGI PANAS DALAM PENGOBATAN
Telah dibicarakan bahwa hamparan energi panas dapat melalui konduksi, konveksi dan evaporasi.
Dengan mengetahui sifat hamparan energi panas ini diusahakan agar dengan cara apa saja dapat menstranferkan panas tersebut serta bagaimanakah agar energi panas tersebut dapat mencapai tubuh. Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi). Kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yang diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh.
a.    Metoda Konduksi
Metoda ini merupakan dasar dari sifat kedua benda. Apabila terdapat perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.
Luas daerah kontak
·         Perbedaan temperatur
·         Lama melakukan kontak
·         Material konduksi panas
Melalui metoda konduksi ini dapat berupa :
1.    Kantong air panas/botol berisi air panas
Cara ini sangat efisien dalam pengobatan penderita nyeri. Misalnya nyeri daerah abdomen (perut).
2.    Handuk panas
Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan dilakukan pada daerah otot yang sakit. Misalnya spasme otot, fase akut poliomyelitis.
3.    Turkish batsh (mandiuap)
Mandi uap ini sangat populer dalam masyarakat. Tetapi manfaat dari metode ini belum diketahui dengan pasti. Hanya dikatakan sebagai penyegar atau dikatakan mempunyai efek relaksasi otot.
4.    Mud packs (lumpur panas)
Lumpur panas dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan serta dapat pula mencegah kehilangan panas tubuh (heat loss).
5.    Wax bath (parafin bath)
Dengan cara ini sangat efesien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang tua.
Wax diletakkan di dalam bak dan dipanaskan sampai temperatur 115° sampai 120°F. Lama merendam kaki berkisar antara 30 menit sampai 1 jam.
6.    Electric pad
Caranya dengan melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau plastik. Untuk amannya dilengkapi dengan termostat. Output berkisar antara 8-10 Watt/foot.
Dikatakan dengan metode konduksi (1 s/d 6) ini dapat melakukan pengobatan terhadap penyakit :
·         Neuritis
·         Sprains
·         Strain
·         Contusio
·         Siausitis
·         Low back pain

b.    Metoda radiasi
Metoda ini dipergunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi berasal dari :
1)    Electric fire, ada dua tipe :
   a)  Old type fire
Mempunyai daya 750 Watt dengan range antara merah dan mendekati infra red serta panjang         gelombang lebih pendek dari 15.000 A°. Ini sering dipergunakan pada home treatment.    
   b)  Pensil bar tiper
        Ini mempergunakan reflektor rektangular dan
     “shape            like acoustic type”.

2)  Infra merah
            Untuk mendapat infra red maka dipakai lampu pijar berkisar antara 250 W s/d 1.000 W serta diberi filter merah. Gelombang infra ref yang dipergunakan antara 800 s/d 40.000 nm (1 nm = 10-9m). Penetrasi energi/gelombang pada kulit ± 3 mm dan meningkat di permukaan kulit. Bila kita pergunakan large lamp maka radiasi yang diperoleh mendekati infra red, tetapi kualitas emisi gelombang panjang radiasi lebih dari pada redient infra red heat lamp. Lampu radient infra red berkisar antara 7.500 s/d 12.000 A° tetapi kenyataan maksimal 40.000 A°. Kalau memakai silikon yang mengandung chlorium resistant element didalamnya maka benda ini memproduksi cahaya serupa dengan sinar tampak. Metode radiasi dengan infra merah ini (radient infra red) secara umum serupa dengan metode konduksi panas, namun lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi. Oleh karena penetrasi energi panas ke jaringan lebih dalam.

c.    Metoda elektromagnetis
Ada dua metoda yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan tubuh :
1.    Short wave diathermy (Diatermi gelombang  pendek)
Agar supaya energi panas dapat ditransfer ke dalam tubuh maka dapat dilakukan 2 cara :
1)    Tehnik kondensor (Conductor technique)
2)    Inductothermy (Diatermi metode induksi)
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialiri listrik, dengan cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi     terletak dalam medan magnet dari suatu koil.
Aliran bolak balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet yang bolak balik di dalam jaringan. Sebagai konsekwensinya timbul arus Eddy yang memproduksi panas didaerah bersangkutan. Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk memanas jaringan.
Kegunaan short wave diathermy pada keadaan kram otot (muscle spasm), nyeri pada invertebraldisk, penyakit degenerative pada
persendian dan bursitis (radang bursa).

2.    Micro wave diathermy (Diatermi gelombang mikro).
Penggunaan micro wave diathermy lebih mudah dari pada short wave diathermy. Micro wave diathermy termasuk gelombang radio dengan ossilasi pada frekwensi yang sangat tinggi. Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
Pada tahun 1940, frekwensi ossilasi yang dipakai 2.450 MHz. Ternyata pada penelitian selanjutnya frekwensi 900 M Hz lebih efektif. Untuk memperoleh frekwensi 900 M Hz dipakai magnetron. Penyakit-penyakit yang memerlukan pengobatan dengan micro wave diathermy :
o   Patah tulang (fracture)
o   Sprains dan strains
o   Bursitis
o   Radang tendon
o   Arthritis
d.    Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonik ini sangat berbeda dengan gelombang elektro magnetis. Gelombang ultrasonik diperoleh dari gelombang bunyi (audible sound) dengan frekwnsi mendekati 1 M Hz.
Pada waktu penggunaan ultrasonik maka piezo electric transduser diletakkan langsung pada jaringan yang akan diobati. Intensitas yang dipergunakan sekitar 5 watt/cm2. Penggunaan ultrasonik lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak menyerap panas.
Ultrasonik selain dipergunakan untuk terapi (pengobatan) juga dipergunakan untuk diagnostik.

B.   ENERGI DINGIN (COLD ENERGY) DALAM KEDOKTERAN
Kriogenik adalah pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan dan menggunakan suhu yang sangat rendah. Dalam mempelajari efek suhu rendah pada bidang biologi dan kedokteran, ilmu ini disebut Kriobiologi. Pada kriobiologi akan timbul efek fatologis pada jaringan yang terkena temperatur di bawah titik beku. Efek patologis yang dimaksud :
a.    Krioadhesia (menghasilkan adhesi)
b.    Krionekrosis (merusakkan jaringan) Melalui :
    -  Pecahnya membran sel
    -  Dehidrasi intraseluler
    -  Denaturasi protein
    -  Hipometabolisme seluler
    -  Iskemik lokal
    -  Respon imunologik
c.    Efek hemostasis
d.    Efek anastesia
Penggunaan temperatur rendah sudah dikenal sejak 2.500 tahun sebelum masehi. Pada tahun 1840 John Gorrie telah berhasil mendinginkan udara yang dipakai sebagai “air conditioning” bagi penderita malaria. Beliau telah berhasil membuat es dengan menggunakan efek pendinginan udara serta berhasil mencairkan udara (-196°C) pada tahun 1877 dan pada tahun 1908 mencairkan Helium pada temperatur -269°C.
James Dewar (1982) telah berhasil membuat termos untuk penyimpanan material dalam keadaan panas atau dingin. Tetapi penggunaan temperatur rendah untuk operasi (Cryosurgery) mulai berkembang pada abad XX tepatnya pada tahun 1961 yaitu mula-mula dilakukan Cooper (putra Amerika ahli bedah syaraf) yang mempergunakan dasar kriobiologik untuk mengontrol gerakan-gerakan pada penderita parkinson.
Penggunaan temperatur rendah pada bidang kedokteran :
1.    Penyimpanan darah (Bank darah)
2.    Penyimpanan sperma (Bank sperma)
3.    Penyimpanan bone marrow (sumsum tulang)
4.    Penyimpanan jaringan tubuh lainnya
5.    Penyimpanan obat-obatan
6.    Pengobatan edema yang diakibatkan rudapaksa mendadak (trauma akut) dan sakit kepala. Untuk ini biasanya dipakai ice bag/kantong es.
7.    Pengobatan nyeri dan bengkak yang lokal, biasanya dipakai kompres dingin.
8.    Operasi jaringan kanker

Agar supaya penyimpanan darah dapat bertahan lama dipakai 2 teknik :
a.    Thin walled container/wadah berdinding tipis
Wadah dibuat/dikonstruksi dari metal tipis yang terdiri     dari dua dinding sehingga volume darah terletak di antara dua dinding tersebut. Setelah darah dimasukkan, dengan segera masukkan Liquid Nitrogen, sehingga terbentuk darah Frozen/darah beku. Darah ini kemudian disimpan pada Nitrogen cair (-196ºC).
b.    Blood sand method
Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen sehingga terbentuk butir-butir. Butir-butir darah ini kemudian dikumpulkan lalu disimpan di wadah khusus.

C.   PENERAPAN TERMOGRAFI UNTUK DIAKNOSIS
1.    DASAR TERMOGRAFI
A. Slonim telah melukiskan distribusi temperatur permukaan kulit dari satu titik ke titik yang berbeda-beda. Variasi ini tergantung kepada faktor fisik luar dan metabolik internal serta proses sirkulasi yang dekat dengan kulit.
Telah diketahui pula bahwa setiap objek akan memancarkan radiasi. Besar kecilnya radiasi tergantung kepada perbedaan temperatur yang ada.
Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia.


2.    PENGGUNAAN TERMOGRAFI UNTUK DIAGNOSIS
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan teknik termografi antara lain :
·         Carcinoma mammia (kanker mamma)
·         Vascular disease (penyakit pembuluh darah)
·         Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes (penyakit kencing manis)
·         Untuk cerebral vascular disease
·         Arthritis acuta
·         Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
·         Primary erythemalgia

3.    SKEMA SISTEM TERMOGRAFI
Syarat yang perlu diperhatikan pada waktu akanmelakukan termografi :
·         Pakaian penderita harus dilepaskan sebelum melakukan termografi.

·               Penderita sebelumnya harus ditempatkan dalam ruangan yang suhunya 21ºC selama 20 menit, dengan tujuan agar penderita adaptasi terlebih dahulu sehingga pada waktu melakukan termografi akan tampak kontras yang jelas. Untuk memperoleh gambaran termografi yang jelas tidak cukup dengan termografi yang monokromatis sebaiknya pakai color termografi/termografi yang berwarna.

0 Berkomentar: