Wednesday, 20 July 2016

Sistem Integumen


—  Merupakan organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex, extensive)
—  Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)
—  Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm

Fungsi :
—  PELINDUNG; dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & gangguan mekanik, kimia, atau suhu
—  PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu
—  PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
—  FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis vitamin  D
—  EKSKRESI & ABSORPSI

Kulit :

—  Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia.
—  Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan

Fungsi Utama:
1.     Sebagai pelindung (proteksi)
2.    Sebagai eksteroreseptor
3.     Sebagai alat ekskresi
4.    Sebagai alat osmoregulasi / homeostasis
5.    Sebagai alat thermoregulasi
6.    Sebagai alat pernafasan / respirasi

Fungsi lain :
1. Sebagai tempat cadangan makanan. Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan, selaput renang pada katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D, pada manusia dengan bantuan sinar matahari

Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.

Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.

Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan olehbadan krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater paccini di epidermis

Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5

Fungsi pengaturan suhu tubuh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.

Fungsi pembentukan pigmen
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.

Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis fisiologik

Fungsi pembentukan vitamin D
Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

Tiga (3) lapisan utama kulit :
—  Lapisan epidermis/ kutikel
—  Stratum korneum / lapisan tanduk
—  Stratum lusidum
—  Stratum granulosum / lapisan keratohialin
—  Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
—  Stratum basale / germinativum
—  Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
—  Pars papilare
—  Pars retikulare
—  Lapisan subkutis/ hipodermis


Gambar Penampakan Histologi Kulit tebal & Kulit tipis

STRATUM KORNEUM / LAPISAN TANDUK :
—  Lapisan kulit yang paling luar
—  Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
—  Tidak berinti
—  Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
—  Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin

STRATUM LUSIDUM
Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
Lapisan sel terang
Lapisan sel gepeng tanpa inti
Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki
 STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
Grainy (lapisan bulir padi)
Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.
Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL LAYER
Terdiri dari 5-8 lapisan
Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Terdapat sel langerhans
Lapisan ini memproduksi keratin
Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban kulit

STRATUM BASALE
Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis
Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.
Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif

Lapisan Dermis Kulit :

—  Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin :
o  Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot, Saraf
o  Mendapat suplai darah dan saraf
o  Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.
o  Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.
o  Terdiri dari 2 bagian :
ü Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pemb.darah
ü Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pembuluh darah, saraf, kolagen.




Perbedaan Kulit tebal & tipis :
Kulit tipis ® kulit yang menutupi sbgn besar permukaan tubuh
Kulit tebal ® kulit yang menutupi telapak tangan & kaki

Warna kulit :
Warna kulit disebabkan oleh :
1. warna pigmen
2. warna fisis (pembiasan, pemantulan, penguraian cahaya) contoh sel-sel pigmen / kromatofor :
1)      melanofor, pigmen melanin, warna coklat-hitam
2)      xanthofor, pigmen warna kuning
3)       eritrofor, pigmen warna merah
4)      guanofor, disebut juga iridosit, karakteristik pada amfibi, ikan, reptil.

Pada vertebrata, warna berfungsi sebagai :
-          Perlindungan
-          Menarik perhatian (peringatan, daya tarik seksual)
-          Mengontrol absorpsi panas dan pemeliharaan
-          Melindungi sistem saraf atau gonad dari cahaya
-          Mengontrol sintesis vitamin D

—  Penentu dasar warna kulit : kuantitas melanin yang tersimpan di dalam sel epidermis
—  Melanosit yang memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis
—  Melanosit: mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen melanin coklat kehitaman yang diatur oleh enzim tyrosinase.
—  Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd :
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
—  Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi


Melanosit :
—  Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
—  Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
—  Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA – mutasi
—  Melanin dapat mencegah kerusakan  DNA, membantu mencegah kanker kulit

Pigmentasi pada kulit :
Pigmentasi pada kulit
- Pada stratum germinativum dari epidermis terdapat butir-butir melanin.
- Fungsi melanin untuk melindungi tubuh dari bahaya sinar UV.
- Proses pembentukan melanin :

Kelenjar pada Kulit
—  Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak
—  Kelenjar keringat terbagi atas :
—  Kelenjar Ekrin
—  Kelenjar apokrin

a). Kelenjar Ekrin
ü Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.
ü Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
ü Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam

ü Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh  stres emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
ü Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh


ü Sekresinya disebut keringat / sudor
ü Secara histologis tergolong tipe tubuler bergelung dan mirokrin
ü Berfungsi sebagai alat ekskresi membantu ginjal, thermoregulasi
ü Pada Carnivora sudah sangat tereduksi, pada Cetacea, Sirenia, beberapa Insectivora tidak ada.

b). Kelenjar Apokrin
ü Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
ü Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar
ü Fungsi belum jelas



Kelenjar Seruminosa
—  Terdapat pada telinga luar, dimana kelenjar keringat berubah menjadi kelenjar ceruminose
—  Bekerjasama dengan kelenjar sebasea (lemak) untuk menghasilkan serumen (kotoran telinga)


Kelenjar Mamae

Pada mamalia terdapat kelenjar susu.
-          Secara histologis berbentuk tubuler majemuk dan sekresinya termasuk kelenjar apokrin.
-          Muara kelenjar susu biasanya berhubungan dengan pangkal rambut.
-          Kelenjar susu pada mammalia umumnya berkelompok pada daerah tertentu yang disebut kelenjar mammae (breast) yang memperlihatkan adanya puting susu(teat/nipple).
-          Kelenjar susu berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi :
   1. axillar : Galeophithecus
   2. thoracal : Manusia / Kera
   3. abdominal : Ungulata
   4. inguinal : Cetacea
-          Pada manusia terdapat anomali yang menggambarkan keadaan primitif dengan adanya puting-puting ekstra seperti :
-          hyperthelia : banyak sekali puting susu
-          hypermatisme : kebanyakan mammae


Kelenjar Sebasea (Kelenjar Minyak)

Sekresinya disebut sebolina
Secara histologis tergolong tipe alveolar/aciner bergelung dan holokrin berfungsi sebagi proteksi
Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki
Terletak di samping akar rambut, bermuara pada folikel rambut
Fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik, menahan evaporasi
Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif


Kelenjar yang tidak umum pada mamalia :
1. Kelenjar bau (scant gland), pada cecurut, terdapat pada sekitar anus, berperaan dalam kehidupan kelamin
2. Kelenjar meiboom, terdapat pada kelopak mata kelenjar lakrimal, pada kelopak mata


Kelenjar pada Epidermis hewan :

Pada Urodela dan Pisces, epidermisnya banyak mengandung sel-sel lendir, berfungsi untuk memudahkan pergerakan di air dan sebagai protektif terhadap mikroorganisme.
-          Kelenjar pada tetrapoda selalu multiseluler
-          Pada bangsa katak banyak diketemukan kelenjar-kelenjar
  multiseluler asiner (alveolar) yaitu :
  1. kelenjar mukus / lendir, sebagai kelenjar mirokrin
  2. kelenjar bisa / granuler, sebagai kelenjar apokrin
-          Pada Bufo, kelenjar-kelenjar tertentu berkelompok pada suatu bagian tubuh yang disebut kelenjar parotid.
Pada burung terdapat kelenjar tunggit (kelenjar uropyqii) yang menghasilkan minyak.
-          Bangsa kura-kura mempunyai kelenjar leher (neck gland) pada sebelah ventral.
-          Pada kadal terdapat kelenjar femoral.


Rambut :
Terdiri dari akar rambut dan batang
Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
Diproduksi oleh folikel rambut
Terbentuk pada fetus usia 3 bulan
Merupakan derivat epidermis
Fungsi utama :
a)   isolator, thermoregulator
b)  sebagai organ indera, dengan adanya anyaman-anyaman akhiran saraf, contoh : vibrissae / rambut sinus
Perbedaan warna rambut disebabkan :
1)    terdapat vakuola dan pigmen, warna muda – tua
2)   terdapat banyak vakuola dan tidak terdapat pigmen, warna putih perak
3)   terdapat banyak sekali vakuola dan tidak terdapat pigmen, uban

—  Terdiri dari akar rambut dan batang
—  Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
—  Diproduksi oleh folikel rambut
—  Siklus pertumbuhan rambut:
•      Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
•      Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
•      Fase Katogen : fase diantara kedua fase
—  Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase telogen

Kuku :

—  Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
—  Akar kuku : bagian yang terbenam kulit jari
—  Badan kuku : bagian di atas jaringan lunak ujung jari
—  Tumbuh : 1 mm/minggu
—  Fungsi : melindungi jari tangan

Derivat Epidermis >> Sisik Tanduk
-          Disebut juga sisik epidermal
-          Pertumbuhan paling baik pada reptilia, pada aves di bagian kaki

Derivat Epidermis >> Cakar, Kuku, Telapok

-          Cakar terdapat pada 1 atau 2 phalanx yang terakhir, lebih primitif dari kuku dan telapok.
-          Pertumbuhan kuku + 0,5 mm/minggu,pertumbuhan kuku jari tangan lebih cepat daripada kuku jari kaki.
-          Lunula dalah bagian kuku yang tampak seperti bulan sabit.

Struktur derivat epidermis lainnya :
1. Bintil-bintil tanduk, pada Bufo.
2. Bantal-bantal kaki, pada manusia dan Primata lainnya

Derivat Epidermis >> Tanduk dan Semacamnya

Tidak semua tanduk terdiri dari sat tanduk.
1. tanduk kosong (hollow horn) kadang disebut true horn, seludang tanduk yang meliputi sumbu tulang, tidak bercabang, tidak pernah dilepaskan, ex : Antilocapridae
2. tanduk rambut, rambut yang mengalami fusi, tidak bercabang dan tidak dapat dilepaskan ex : cula pada badak (Rhinoceros)
3. rangga (antler), tulang frontal yang menonjol, dapat bercabang dan dapat dilepaskan, ex : Cervidae

Derivat Epidermis >> Struktur Keratin lainnya :

1. balein (whale bone), ex : ikan paus penyaring
2. paruh (semacam tanduk), meliputi maxilla dan premaxilla (atas) serta dentale (bawah), ex : bangsa burung, pada kura-kura & Chelonidae (rhampotheca)
3. taji, penonjolan tulang tarsal dan metatarsal yang diselubungi zat tanduk, ex : pada ayam
4. pial dan balung, struktur kulit dengan stratum korneum yang tebal, dan dermis yang memiliki banyak sinus darah, ex : pada ayam

Derivat Epidermis >> Bulu

-          Struktur keratin yang merupakan karakteristik bangsa aves.
-          Jenis-jenis bulu :
a.     penna (contour feather), pada sayap disebut remiges, pada ekor disebut retrices
b.    plumula, bulu kecil dengan rachis yang banyak, berfungsi untuk isolasi, terutama pada anak burung
c.     filopluma, bulu rambut yang sangat halus, merupakan karakteristik pada Casuari

 Letak Bulu :
Rectrises → ekor, berdera bulu simetris
Remiges → sayap, bendera bulu asimetris
Tectrises → tubuh (penutup)
Alula → kaki

Bagian Bulu :
1. Calamus (tangkai bulu), terdapat umbilical inferior (bawah) dan superior (atas)
2. Rachis, lanjutan calamus, tempat melekatnya vexilum (bendera bulu)
3. Vexilum terdiri atas barbae
4. Barbae terdiri atas barbulae inferior dan superior yang dihubungkan oleh kait (radioli)


Derivat Dermis :

1. sisik kosmoid, tersusun seperti genting
2. sisik paleoniskoid, relatif tebal,  berbentuk rhomboid / belah ketupat
3. sisik ganoid, tipis, berbentuk rhomboid
4. sisik leptoid, berbentuk bulat atau hampir bulat, terdiri dari sikloid (ex : Cyprinus) dan stenoid (ex : Perca)
5. sisik plakoid, berukuran sangat kecil, merupakan karakteristik ikan bertulang rawan (ex : Anguilla)

                                                     Gambar sisik ada ikan (pisces)

Jari-jari sirip dermal (demotrichia)
-  Merupakan penulangan demal dari mesenkim.
-  Jenis-jenis denotrichia :
   1. lepidotrychia, khas untuk ikan-ikan bertulang Osteichthyes)
   2. Ceratotrychia, karakteristik dari ikan bertulang rawan
       (Chondrychthyes)
   3. Actinitrichia, dianggap homolog dengan Ceratotrychia
   4. ampotrichia, karakteristik dari Dipnoi


Sisik Tulang (Osteoderm)

Keping-keping atau sisik tulang (osteoderm), Vertebrata :
1. Amfibia
    Terdapat pada ordo Gymnomorpha, terdapat tulang-tulang=
    yang sangat vestigial tertanam dalam dermis.
2. Reptilia
    Pada bangsa kadal, buaya, aligator dan sphenodon (reptil dari
    New Zealand), osteoderm terdapat pada bagian ventral tubuh
    (rusuk), dan sering disebut rusuk abdominal (gastralia).
3. Aves
    Hanya terdapat pada burung purba yang sudah punah yaitu
    Archaeopteryx.
4. Mammalia
    Hanya terdapat pada Armadilo.

Organ Luminecent

- Dianggap modifikasi dari kelenjar mukus multiseluler
- Terdapat pada ikan-ikan yang hidup di lautan dalam
- Berfungsi untuk mengenali lawa jenis kelamin dan menakuti
   musuh

Gambar hewan yg memiliki organ luminecent, yang menyebabkan tubuh hewan berpendar


Lapisan Hipodermis/Subkutan :

Lap subkutis/ hipodermis :
—  Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening
—  Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama tergantung pada lokalisasinya, di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, kelopak mata dan penis sangat sedikit dan fungsinya sebagai Isolator panas bagi tubuh
—  Jaringan ikat sub kutan disebut juga hypodermis terdapat di bawah dermis
—  Berfungsi untuk menghubungkan jaringan di bawahnya  biasanya jaringan otot
—  Pada Amfibi, lapisan subkutan hanya berupa rongga atau sinus yang berisi limfa.
—  Pada mammalia, terutama yang hidup di daerah 4 musim, banyak mengandung sel-sel lemak (jaringan panikulus adiposus)
—  Pada manusia kelebihan lemak disimpan pada jaringan ikat kendur daerah perut dan pinggul.


0 Berkomentar: